CERBUNG(cerita bersambung) Part 13. "Dek, rambutku hilang, Dek," kata suami lagi, dia tampak panik. Badannya masih bersabun ketika membangunkan aku. "Mungkin digigit tikus, Bang," kataku sekenanya. "Mana mungkin, Dek." "Mungkin si Rara sudah ikhlas, Bang," kataku lagi. "Ini sudah dua puluh tahun, Dek, selalu kujaga tetap seperti ini," kata

Damar Kuncoro dan Istri. Foto Damar Kuncoro/FacebookSeorang suami yang membagikan pengalamannya ketika merawat istri yang sedang sakit hingga akhir hayat baru-baru ini menuai sorotan publik. Sebab, dedikasinya yang begitu luar biasa membuat orang-orang menjadi tersebut dibagikan Damar Kuncoro lewat Facebook, kemudian diunggah ulang akun ndagels di Twitter pada Kamis 13/5/2021. Dalam beberapa foto yang diunggah, tampak seorang pria bernama Damar Kuncoro sedang merawat istrinya yang sedang Damar menjelaskan bahwa istrinya menderita asites perut, yakni kondisi di mana rongga abdomen terisi cairan yang berlebihan. Sehari-hari, selama delapan tahun terakhir, ia menjaga dan merawat sang istri tercinta dengan penuh kasih Kuncoro dan Istri. Foto Damar Kuncoro/Facebook“Memang aku orang yang tidak mampu, tapi aku akan terus berjuang dalam ketidakmampuanku untuk kebahagiaan orang-orang yang aku sayangi. Maafkan ayah yang belum bisa membahagiakan kalian berdua,” kata Damar di salah satu salah satu foto, tampak Damar dengan sabar memandikan istrinya. Sementara di unggahannya yang lain, ia selalu menemani sang istri, mulai dari berbaring di rumah hingga perawatan ke rumah satu yang membuat warganet sangat terharu ketika sang istri menangis di pundak Damar. Pria yang sehari-hari berjualan teh tarik dan menjadi kuli tersebut selalu jadi tempat bersedih buat sang istri.“Menangislah di pundakku. Aku akan terus berjuang demi kesembuhanmu, apa pun akan aku lakukan buat kesembuhanmu,” kata Damar kepada 11 Mei lalu, Damar membawa sang istri ke instalasi gawat darurat IGD. Namun sayang, sehari berselang, ia mengumumkan bahwa sang istri tercinta telah mengembuskan napas terakhirnya.“Mohon maaf apabila istriku banyak salah di masa hidupnya,” ujar di hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, pada 13 Mei 2021, Damar mengunggah momen ketika dirinya dan sang putri kecil melakukan ibadah salat Id. Ia lalu mengenang ketika tahun lalu masih bertiga bersama sang istri tercinta.“Kita salat sunah berdua. Tahun kemarin masih ada bunda. Dedek mudah-mudahan ibu diampuni semua dosa-dosanya dan berada di surga-Nya,” ungkap unggahan tersebut pun viral, dicuitkan oleh lebih dari 6 ribu kali di Twitter dan total disukai oleh ratusan ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang salut dengan Damar, tak lupa ikut berduka.“Laki-laki sejati yang sesungguhnya,” kata akun ndagels.“Tolok ukur suami yang baik gak melulu soal mapan. Yang penting bertanggung jawab,” sebut akun nwrhdytlh.“Omnya beneran setia banget. Bahkan dia bilang beli esku. Please, selain dia setia sama alm. Istrinya, dia juga pantang mengemis. The real true love,” ujar akun optimusprank. bobSaksikan video menarik di bawah ini CeritaHaru Kesetiaan Suami Soleh yang Selalu Doakan Almarhumah Istrinya, Bikin Baper. Bercerita tentang istrinya yang sholehah yang telah meninggal dalam usia yang sangat muda yaitu 20 yang bernama Safro bintu Umar rahimahallah, wafat pada tahun 790. Keutamaan Orang Tua yang Sabar Ditinggal Wafat Anaknya. 4 Keutamaan Bertobat, Salah Cerita cinta sedih mengharukan tentang pengorbanan suami adalah kisah kesabaran seorang suami walau dibenci istrinya dan tidak dihargai dia tetap sabarUntuk lebih jelasnya disimak saja perjuangan suami yang tidak dihargai dalam cerita cinta sedih menyetuh hati dan mengharukan dalam cerita fiksi "terjebak rasa cinta" dibawah iniCerpen Terjebak Rasa Cinta“Aku membenci suamiku,” kalimat itu hampir selalu terngiang di kepalaku selama kami pernikahan kami tidak didasari oleh cinta, kami menikah karena dorongan sendiri memaksaku menerimanya sebagai suami karena di matanya ia adalah sosok lelaki yang baik, dari segi agama, karir, dan merasa saat itu kebebasanku terenggut, aku merasa takdir sangat tidak adil padaku. Karena itu aku menumpahkannya pada suamiku.“Ia telah mendapatkan hidupku, maka ia harus membuatku bahagia,” dengan keyakinan itu, tanpa rasa bersalah aku menyuruhnya membelikan berbagai hal. Dari tas, mobil, perhiasan, bahkan perawatan kecantikan di salon mahal. Aku juga menolak bekerja dan hanya menghabiskan waktu di salon atau tidak pernah mengeluh dengan itu semua dan tetap menuruti keinginan-keinginanku. Justru aku yang sering marah saat ia mendengkur, lupa membereskan gelasnya karena terburu-buru ke kantor, atau lama di kamar mandi. Tapi tetap, ia tidak pernah marah padaku meski aku kurang ajar terasa sudah 10 tahun berlalu, kini kami sudah memiliki dua orang anak. Meski sudah cukup lama, tapi rasa benci pada suamiku belum juga siang saat hendak membayar ongkos perawatan di salon, uang di dompetku kosong. Aku menelpon suamiku, “Yah, uang di dompet mama kamu ambil ya?”“Maaf Ma, tadi ayah mau kasih uang jajan anak-anak, tapi ternyata dompet ayah lagi kosong,” murka padanya, lewat telepon aku membentak, mencaci, dan menyuruhnya datang. Pemilik salon pun menenangkan, ia bahkan berkata bahwa tidak apa-apa dibayar lain kali karena sudah kenal baik denganku. Tapi aku menolak, bukan karena malu tidak membayar, aku hanya ingin membuat suamiku jam berlalu, tiba-tiba datang sebuah telepon dari rumah sakit. Suamiku kecelakaan dan sedang dalam kondisi aku menuju ke rumah sakit sambil menghubungi orang tua kami. Dokter lalu menjelaskan jika ternyata penyebab kritisnya suamiku bukan karena kecelakaan, tapi karena stroke. Hanya beberapa jam kemudian, suamiku meninggal pemakaman digelar, semua orang yang mengenal suamiku dengan baik menangis pada saat aku sedih, tapi air mataku tidak bisa tumpah, dadaku pun sesak, namun aku bisa tetap tenang. Seperti itulah kondisiku sampai suamiku selesai hari setelah pemakaman, datang seorang notaris yang mengurusi masalah warisan. Usai semua urusan dokumen selesai, ia memberikan sebuah surat wasiat dari surat itu tertulis, “Aku harus pergi terlebih dahulu, kuharap engkau tetap sehat. Istriku, kuberi engkau kebebasan untuk melakukan apa pun karena kutahu engkau merasa aku merampas hidupmu. Karena itu, lakukan hal yang baik di sisa waktu yang telah banyak kamu buang ini. Aku juga akan mendoakanmu dari sana, semoga kamu bisa mendapat suami yang lebih baik dari aku. Kutitipkan anak-anak kita padamu, ajari mereka agar bisa mencintai seseorang sebaik dirimu. Sampai jumpa istriku yang manja.”Selesai membaca surat itu, barulah air mataku yang tertahan tumpah, lututku melemah, dan aku mengerang sekuat-kuatnya. Saat itu, kusadari bahwa suamiku telah berhasil mencuri hatiku dengan ketulusannya. Seumur hidup, aku akan terjebak pada perasaan cinta tentang pengorbanan suami dalam cerita cinta sedih yang bisa bikin nangis. Bayangkan, selama bertahun-tahun ia dengan sabar menghadapi istri yang membencinya. Ia rela dibentak dan dimaki, tapi tidak sedikitpun pepatah yang mengatakan jika penyesalan selalu datang di akhir. Apakah anda sering marah seperti istri dalam cerita cinta sedih diatas? Lebih baik hentikan kebiasaan marah-marah pada suami sebelum moral dalam cerita cinta sedih tentang pengorbanan suami adalah jengkel dan marah-marah tak menyelesaikan akan suatu permasalahan hanya akan menimbulkan penyesalam mendalam bEgOzu.
  • kch1sh2g9n.pages.dev/418
  • kch1sh2g9n.pages.dev/113
  • kch1sh2g9n.pages.dev/194
  • kch1sh2g9n.pages.dev/202
  • kch1sh2g9n.pages.dev/264
  • kch1sh2g9n.pages.dev/146
  • kch1sh2g9n.pages.dev/133
  • kch1sh2g9n.pages.dev/190
  • cerita suami yang sabar